Photobucket
Misterkey Private English Course "MENERIMA PENDAFTARAN SISWA BARU"__UNTUK INFO LEBIH LANJUT SILAHKAN HUB. 0815 4816 8916__

Rabu, 28 Februari 2024

Moms and Dads, pernah dengar istilah “bahasa adalah ibu segala ilmu”? Pasti pernah, bukan? Istilah tersebut memberikan kita pandangan bahwa bahasa merupakan aspek pertama yang wajib dikuasai oleh seseorang ketika ingin mempelajari berbagai ilmu lainnya, baik secara formal maupun informal.

Selain mendukung proses pendidikan, bahasa menjadi sarana penting untuk berkomunikasi antar individu di tengah-tengah keluarga dan lingkungan masyarakat.

Oleh sebab itu, parents wajib mengarahkan dan membimbing si kecil untuk mulai belajar berbahasa sejak usia dini. Mulai dari bahasa ibu, bahasa nasional Indonesia, hingga bahasa asing. Nah, salah satu list bahasa asing yang wajib dipelajari tentunya adalah bahasa Inggris

Sebelum kita bahas lebih rinci, alangkah baiknya parent mengetahui terlebih dahulu beberapa alasan penting mengapa si kecil perlu belajar bahasa Inggris sejak usia dini. Mari, simak sampai habis!

 

Manfaat dan Pentingnya Belajar Bahasa Inggris Sejak Dini


1. Golden Age

Golden age biasa kita kenal juga sebagai masa kritis atau masa emas. Pada fase ini, parents akan melihat tumbuh kembang anak yang cukup pesat. Sebabnya, parents perlu memberikan perhatian penuh pada si kecil dalam segala hal.

Nah, jika parents ingin membentuk kecerdasan anak dalam berbahasa, maka memberikan fasilitas belajar terbaik pada si kecil di moment golden age adalah pilihan yang tepat. Pasalnya, di masa kritis ini, si kecil dapat menyerap informasi dengan lebih mudah.

Jika anak sudah terbiasa dengan bahasa Inggris di masa golden age, artinya proses membangun fondasi awal yang baik akan lebih mudah. Setelah itu, di masa-masa selanjutnya, anak akan lebih percaya diri dan menjadikan bahasa Inggris sebagai soft skill untuk membantu mencapai masa depan yang penuh dengan prestasi.

2. Membangun Rasa Curiosity untuk Belajar

Seorang anak memiliki sifat curious atau penasaran terhadap sesuatu yang baru. Sifat ini bisa dimanfaatkan oleh parents untuk mulai mengenalkan bahasa Inggris pada si kecil. Menurut Lennebergs, seorang ahli bahasa, pada usia dini otak anak masih mengalami plasticity dan flexibility, yang artinya masa tersebut lebih mudah untuk dijalani dibandingkan dengan kehidupan di masa yang lain.

Agar rasa curiosity semakin meningkat, Misterkey Education Center [M.E.C] secara eksklusif memulai petualangan belajar bahasa Inggris dengan menggunakan metode pembelajaran games, mendengarkan lagu, dance hingga cerita-cerita menghibur Bahasa Inggris yang terintegrasi dengan computer,  

3. Lebih Enjoy dan Paham dengan Hiburan Berbahasa Inggris

Mengajarkan si kecil berbahasa Inggris sejak dini idealnya menjadi kesadaran bagi parents untuk membantu anak lebih siap bersaing di era global saat dewasa kelak.

Tak hanya melalui pendidikan formal, tetapi bahasa Inggris pun dapat dipelajari melalui berbagai hiburan seperti menonton video dan membaca buku.

Nah, jika si kecil sudah terbiasa berbahasa Inggris sejak dini, dia akan lebih memahami dan enjoy dengan segala bentuk hiburan berbahasa Inggris sehingga skill-nya pun akan semakin meningkat seiring usianya bertambah nanti.

 

Mengapa Misterkey Education Center [M.E.C] Menjadi Pilihan yang Tepat untuk Si Kecil?


Parentsyuk, ketahui berbagai keunggulan Misterkey Education Center [M.E.C] sebagai solusi untuk mulai mengenalkan bahasa Inggris pada si kecil pada Program Foundation Class!

1. Credibility

Misterkey Education Center [M.E.C] merupakan Lembaga Pendidikan dan Bimbel [+]. Untuk mewujudkan generasi cerdas yang berkarakter dalam berbahasa Inggris, M.E.C menggunakan kurikulum Pearson Longman English dengan desain belajar yang lebih modern yang dikombinasikan dengan teknologi internet dan berkompetensi internasional. Serta membekali peserta didiknya dengan pendidikan karakter disetiap pengajarannya. serta dalam setiap pembelajarannya selalu diajarkan pendidikan karakter seperi kedisiplinan, sopan santun, dll. Sehinnga diharapkan selain memiliki kemampuan yang lebih di bidang akademik dan life skill, mereka juga dapat memiliki moral yang bagus. Selain itu, si kecil akan belajar dengan 4 skill secara bertahap yaitu Reading, Speaking, Listening and Writing Plusteacher akan membimbing si kecil berdasarkan minat dan juga goals dari parents.

2. Materi dan Praktik yang Mendukung Soft-skill

Meskipun Foundation Class adalah program untuk si kecil dengan usia 6 sampai 10 tahun, tetapi materi dan praktik yang diberikan sama lengkapnya dengan jenjang lain yang ada di Misterkey Education Center [M.E.C] mulai dari speakingpracticegrammar, dan masih banyak lagi. Oh yaparents juga tidak perlu khawatir, karena anak akan ditempatkan di grup kelas bersama siswa lainnya dengan usia dan kemampuan yang sama seperti soft skill, kemampuan motorik, etc

3. Hemat & Berkualitas

Lebih hemat dan berkualitas : Biaya pendidikan di M.E.C. lebih hemat dan terjangkau dibandingkan dengan lembaga sejenisnya, namun tetap mengutamakan kualitas tinggi dalam setiap pengajarannya

4. Parents-Teacher Report

Sebagai tempat belajar bahasa Inggris interaktif, M.E.C tak hanya mengoptimalkan sesi dengan si kecil, tetapi juga dengan parents. Dalam penilaian siswa, semua pengajar Misterkey Education Center [M.E.C] akan melihat progress si kecil dan mengamati apakah mereka sudah memahami konsep pembelajaran atau belum. Semua penilaian ini dicatat secara profesional oleh teacher, kemudian disampaikan kepada parents melalui Parent Teacher Report (PTR).

5. Interactive Class

Agar suasana belajar si kecil menjadi lebih menyenangkan, maka Foundation Class M.E.C. didesain menggunakan metode belajar full interaktif bersama teacher. Jadi, si kecil dapat bercerita dan bertanya lebih banyak hal selama sesi berlangsung. Bagaimana, sangat menarik, kan?

 Parents, itulah manfaat dan penjelasan tentang pentingnya si kecil untuk belajar bahasa Inggris sejak usia dini, serta bagaimana Misterkey Education Center membantu menghadirkan solusi belajar menyenangkan untuk masa depan anak yang penuh prestasi.

Eits,,,, sebetulnya fitur dan keunggulan dari Misterkey Education Center [M.E.C] masih cukup banyak lagi, loUntuk informasi lebih lanjut bisa hub. Misterkey Care WA : 0858 6623 7287. Atau datang langsung ke Komplek Ruko Wonopringgo Bisnis Center Blok C.7 (Komplek Ruko Samping SPBU Wonopringgo / Depan PLN Kedungwuni)

Senin, 27 November 2023

 


Meningkatkan pemahaman teks recount

Materi Personal experience, Pada Peserta didik Kelas X.2 Semester Gasal.

Melalui Problem based learning yang terintegrasi dengan TPACK  (Technological Pedagogical Content Knowledge)

Di SMA PGRI 2 Kajen, Kab. Pekalongan, Prov. Jawa Tengah

Oleh : Mr. Kukuh Sanada (Misterkey)

 

PENDAHULUAN    :

Sistem pembelajaran yang digunakan pada umumnya masih menggunakan pembelajaran teacher center, dimana Pendidik secara penuh sebagai sumber belajar utama dalam pembelajaran. Di dalam kelas, Peserta didik hanya sebagai pendengar pasif, mendengar dan mencatat apa yang disampaikan Pendidik. Tanpa adanya variasi pembelajaran dan dukungan media pembelajaran yang modern dan menarik. Hal ini membuat suasana belajar di dalam kelas terasa kaku, sangat membosankan dan tidak adanya komunikasi aktif antara Pendidik dan Peserta didik. Peserta didik dihadapkan pada sistem pembelajaran yang sama setiap hari, tanpa adanya sistem pembelajaran kreatif dan inovatif lain yang bisa memompa motivasi Peserta didik untuk mengikuti pelajaran dengan penuh semangat. Tentu saja ini menjadi masalah serius karena berpengaruh pada antusias dan pencapaian kompetensi dalam pembelajaran. Untuk menjawab tantangan tersebut agar Peserta didik dapat menikmati dan antusias dalam proses pembelajaran yang menyenangkan dan mencerdaskan perlu di berikan solusi atas permasalahan tersebut agar suasana belajar tidak berjalan kaku dan membosankan, salah satu solusinya adalah dengan menggunakan metode problem based learning yang di integrasikan dengan pendekatan TPACK  dan juga menggunakan games talking stick yang terintegrasi dengan worldwall.net.

Adanya masalah dan fenomena dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris seiring dengan kurangnya minat Peserta didik dalam memahami teks khususnya dalam membuat cerita pengalaman pribadi pada materi Recount text , merupakan kondisi yang melatar belakangi best practice ini dibagikan. Penulis sebagai Pendidik Mata Pelajaran Bahasa Inggris di kelas X.2 SMA PGRI 2 Kajen Kab.Pekalongan, Prov. Jawa Tengah. Melihat adanya masalah dan fenomena dalam proses pembelajaran. Masalah dan fenomena yang ditemukan adalah Peserta didik kurang aktif dan antusias dalam pembelajaran, motivasi belajar rendah, Peserta didik jarang mendapatkan pembelajaran yang menarik, kreatif, menyenangkan dan tentunya juga mencerdaskan ,pembelajaran belum menggunakan pendekatan TPACK yang dapat menarik perhatian Peserta didik, Pembelajaran masih berpusat pada Pendidik (teacher centered). Untuk itu peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik ini adalah penulis berusaha untuk meningkatkan kemampuan Peserta didik dalam membisakan penggunaan media pembelajaran yang menarik yang terintegrasi dengan TPACK, dan mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan menggunakan pendekatan, strategi/model dan metode pembelajaran yang tepat. Praktik ini perlu untuk dibagikan karena sebagai bahan referensi Pendidik lain jika mengalami masalah yang sama, memotivasi penulis dan Pendidik lain untuk menerapkan pembelajaran yang berpusat pada Peserta didik (student centered), menjadi bahan referensi Pendidik lain dalam hal mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

PEMBAHASAN       :

Untuk mencapai tujuan pembelajaran penulis menghadapi beberapa tantangan yaitu penulis harus mampu memilih, mempersiapkam, dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik Peserta didik dan materi pelajaran, penulis harus mampu meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan keaktifan Peserta didik dalam pembelajaran. Untuk itu beberapa pihak perlu terlibat aktif agar tujuan pembelajaran tercapai. Beberapa pihak tersebut adalah Pendidik sebagai fasilitator yang diharapkan memiliki empati yang tinggi terhadap Peserta didik-Peserta didiknya serta mampu mengelola pembelajaran di kelas dengan baik. Dengan penggunaan Games Talking stick yang terintegrasi dengan worldwall.net yang dikemas menarik dalam bentuk spinning wheel games dimana Peserta didik-siswi mengikuti games dengan antusias secara estafet memberikan tongkat kepada teman disampingnya dengan bergoyang menikmati iringan music “Baby Shark” namun ketika tiba-tiba musik berhenti pada salah satu Peserta didik yang masih memegang  tongkat tersebut berarti Peserta didik tersebut diharuskan untuk menjawab pertanyaan dengan memutar spinning wheel pada link worldwall.net yang telah tersedia pada layar LED, kemudian setelah spinning wheel berhenti dan menunjukan pertanyaan  terkait materi recount text yaitu menyebutkan perubahan bentuk irregular verbs, maka Peserta didik diminta untuk menjawabnya. Namun untuk menghindari tidak berjalannya games dengan baik karena disebabkan oleh Peserta didik yang lupa atau tidak mampu menjawab pertanyaan dengan baik, maka Pendidik menginstruksikan untuk dapat mengucapkan pass jika Peserta didik memang merasa benar-benar tidak mampu menjawab pertanyaan tersebut karena pada dasarnya games ini selain bertujuan untuk mengembangkan vocab khususnya Irregular verbs, games ini hanya bertujuan sebagai ice breaking yang dapat mengkondisikan fisik dan psikis Peserta didik di awal pembelajaran. Penerapan metode problem based learning yang terintegrasi dengan media pembelajaran modern. Pada kegiatan pembelajaran,inti Pendidik mencoba mengintegrasikan proses pembelajaran dengan Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) melaui link padlet.com dibagikan melalui grup WA kelas dan secara berkelompok dengan bimbingan Pendidik, Peserta didik dapat mengerjakan dan mempresentasikan tugas membuat teks pengalaman pribadi, menganalisis generic structure text, mencari gambar yang sesuai dengan judul teks yang dibuat serta menterjemahkannya kedalam Bahasa Indonesia. Semua kegiatan pengerjaan tugas kelompok tersebut dikerjakan melalui link padlet,com dan dipresentasikan melalui layar LED, untuk penilaian agar lebih menarik minat Peserta didik, Pendidik mengintegrasikan proses penilaian dengan menggunakan Quizizz. Selain terbukti menarik minat dan antusis Peserta didik dalam proses penilaian, Quiziz juga terbukti meringankan Pendidik dalam tugas pengkoreksian dan menganalisis butir soal yang telah di ujikan kepada peserta didik.

Dalam proses pembelajaran Pendidik membagi menjadi beberapa tahapan sesuai sintaks problem based learning:

dimana terdapat 5 sintaks yaitu :

Tahap 1. Orientasi Peserta didik terhadap masalah

Tahap 2. Mengorganisasi Peserta didik

Tahap 3. Membimbing penyelidikan secara individu maupun kelompok

Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Tahap 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

KESIMPULAN       

Dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan dalam penggunaan metode Problem Based Learning (PBL) yang terintegrasi dengan Games Talking stick dengan pendekatan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) terbukti mampu :

-          Membuat peserta didik menjadi lebih berminat dan antusias dalam mengikuti proses pembeljaran baik dimulai pada kegiatan opening, kegiatan inti, sampai dengan closing. 

-          Membuat atmosfer kelas terasa lebih kondusif karena dimulai dari kegiatan awal proses pembelajaran pendidik telah mempersiapkan kondisi fisik dan psikis peserta didik dengan menyajikan games talking stick yang terintegrasi dengan worldwall.net yang memaksa peserta didik untuk melakukan aktifitas fisik maupun psikis. Tujuan dari pengaplikasian games tersebut agar peserta didik tidak mengantuk ataupun jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu pendidik mencoba untuk mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan konten games yang dilakukan peserta didik sehingga selain untuk tujuan ice breaking games ini juga dapat bermanfaat untuk mempersiapkan kondisi psikis peserta didik agar lebih siap dalam mengikuti tahapan kegiatan inti dalam pembelajaran.

  •           Mampu meningkatkan minat belajar, karena penyampaian materi yang terintegrasi dengan pendekatan TPACK dikemas lebih menarik melaui media audio visual dan disajikan melalui layer LED
  •          Meningkatkan antusias dan minat siswa untuk mengikuti proses assessment, karena assessment yang disajikan dengan media quiziz dikemas sangat menarik dan hasil assessment juga dapat langsung diketahui pada saat pengerjaan soal telah berakhir
  •           Meningkatnya antusias peserta didik dalam mengerjakan,mengumpulkan dan mempresentasikan tugas pembelajaran karena pengerjaan penugasan dilakukan langsung melalui LKPD yang terintegrasi dengan padlet.com
  •           Mampu membuat Peserta didik terlatih dalam meningkatkan kemampuan peggunaan media pembelajaran modern karena dalam setiap pengerjaan tugas baik tugas individu ataupun tugas kelompok, pendidik selalu berusaha untuk dapat mengintegrasikan pada pendekatan TPACK
  •           Lebih praktis dan efisien karena pembelajaran berbasis paperless. sehingga latihan soal maupun materi pembelajaran dapat diakses secara berulangkali dan dapat dipelajari melalui gadget masing-masing siswa, selain itu mereka dapat mengaksesnya kapanpun mereka mau dan dimanapun mereka berada.
  •           Mampu meningkatkan rasa percaya diri, kebersamaan, gotong royong pada saat pengerjaan tugas secara berkelompok, maupun pada saat presentasi di depan kelas 
  •           Meningkatkan ketercapaian tujuan pembelajaran.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh kompetensi Pendidik dalam mengelola pembelajaran terutama dalam hal pemilihan model, media, dan strategi pembelajaran.

Untuk faktor yang kurang berhasil yaitu Peserta didik masih kurang percaya diri atau malu dalam mengajukan pertanyaan dimuka umum, meskipun Pendidik sudah berulang kali mencoba menanyakan materi yang belum atau kurang dipahami Peserta didik. 

DAFTAR PUSTAKA

 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons